Rahasia Memasak Cumi Empuk: Trik Sederhana Agar Tekstur Tidak Keras dan Karet

Rahasia Memasak Cumi Empuk: Trik Sederhana Agar Tekstur Tidak Keras dan Karet

JAKARTA - Cumi memang terkenal lezat dan mudah diolah, tetapi teksturnya bisa berubah keras dengan cepat. Banyak orang yang merasa sudah mengikuti resep dengan tepat, tapi tetap gagal mendapatkan hasil yang empuk.

Memasak cumi sebenarnya lebih soal teknik daripada bahan. Hanya satu langkah yang terlewat bisa membuat dagingnya keras dan sulit dikunyah.

1. Waktu Memasak yang Tepat Adalah Kunci

Baca Juga

Kenali Tanda dan Bahaya Gula Darah Ekstrem untuk Pencegahan Komplikasi Diabetes

Kesalahan paling umum dalam memasak cumi adalah terlalu lama di atas api. Tekstur yang seharusnya kenyal malah berubah keras jika dimasak lebih dari sepuluh menit.

Idealnya, cumi cukup dimasak selama tiga hingga lima menit. Jika ingin memasak lebih lama, gunakan metode masak lambat seperti sup atau rendaman santan agar tetap empuk.

2. Pembersihan Bagian Dalam Tidak Boleh Diabaikan

Bagian dalam cumi mengandung tinta dan sisa kotoran yang memengaruhi rasa serta tekstur. Jika tidak dibersihkan dengan sempurna, cumi akan beraroma amis dan cenderung lebih keras.

Pastikan semua isi perut, tulang bening, dan lapisan tipis di kulit luar dibuang sebelum dimasak. Rendam sebentar dalam air garam atau jeruk nipis agar lendir dan bau amis berkurang.

Langkah ini membuat tekstur cumi lebih segar, empuk, dan mampu menyerap bumbu dengan baik. Bahkan cumi yang sebelumnya agak alot bisa menjadi lembut hanya dengan pembersihan yang benar.

3. Mengatur Suhu Api Agar Tekstur Tetap Lembut

Suhu masak cumi harus diperhatikan. Api kecil membuat cairan keluar perlahan dan daging menjadi kering, sementara api terlalu besar bisa membuat permukaan gosong sebelum matang.

Gunakan api besar di awal untuk mengunci tekstur, lalu kecilkan sebentar agar bumbu meresap. Kombinasi panas dan waktu yang tepat akan menjaga cumi tetap empuk dan gurih.

4. Waktu Istirahat Setelah Memasak Sangat Penting

Banyak orang langsung menyajikan cumi setelah dimasak. Suhu tinggi membuat serat daging masih tegang sehingga terasa karet saat dikunyah.

Biarkan cumi istirahat di suhu ruang selama dua hingga tiga menit. Kelembapan akan menyebar merata, membuat tekstur lebih lembut tanpa mengurangi rasa.

5. Pemilihan Jenis Cumi Menentukan Hasil Akhir

Tidak semua cumi memiliki tekstur yang sama. Cumi besar cenderung lebih keras dibanding cumi kecil atau sotong, sehingga pemilihan bahan sangat penting.

Hindari cumi yang sudah lama dibekukan karena seratnya lebih mudah kering. Pilih cumi berukuran sedang dengan kulit mengilap dan daging kenyal saat ditekan.

Bahan yang segar adalah kunci utama agar masakan cumi berhasil. Bahkan resep terbaik pun bisa gagal jika cumi yang digunakan tidak berkualitas.

Tips Tambahan Agar Cumi Selalu Empuk

Selain waktu, suhu, pembersihan, dan jenis cumi, perhatikan cara memotongnya. Potongan serat diagonal bisa membantu bumbu meresap dan daging lebih mudah dikunyah.

Gunakan juga bumbu yang mampu melembutkan daging secara alami, seperti jeruk nipis atau sedikit air kelapa. Perpaduan teknik dan bahan ini membuat cumi empuk, gurih, dan aromanya tetap segar.

Memasak cumi bukan sekadar mengikuti resep, tapi memahami sifat bahan dan mengatur setiap langkah. Setiap kesalahan kecil bisa membuat tekstur berubah keras.

Dengan memperhatikan waktu, pembersihan, suhu, jenis cumi, dan waktu istirahat, hasil masakan akan selalu konsisten. Sekarang, cumi empuk ala restoran bisa dinikmati di rumah tanpa rasa takut gagal.

Hasil akhir cumi empuk bukan hanya kebetulan, tapi hasil dari teknik tepat dan ketelitian. Jadi, sebelum menyalahkan resep, cek kembali langkah-langkah kecil saat memasak.

Setelah mencoba trik ini, memasak cumi akan terasa lebih mudah dan menyenangkan. Tekstur yang lembut dan rasa gurih pun bisa menjadi andalan di setiap hidangan laut di rumah.