Waskita Karya Bangun Sistem Air Baku Nasional untuk Tiga Provinsi Strategis
- Selasa, 21 Oktober 2025
JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) dipercaya pemerintah untuk mengerjakan Paket Pekerjaan Konstruksi Karian Dam-Serpong Conveyance System (KSCS) Project Package 1. Total nilai kontrak baru proyek tersebut mencapai 56,86 juta dolar AS atau setara lebih dari Rp942 miliar.
Penandatanganan kontrak dilakukan oleh Waskita Karya dan Kementerian Pekerjaan Umum (KemenPU) beberapa waktu lalu. Langkah ini menegaskan komitmen pemerintah dan perusahaan dalam penguatan sistem penyediaan air baku nasional.
Manfaat Proyek KSCS untuk Tiga Provinsi
Baca JugaTransformasi Hijau MIND ID: Rehabilitasi Sungai Laa Waa Jadi Sumber Ekonomi Baru
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menegaskan bahwa KSCS akan memberi manfaat langsung bagi masyarakat di Banten, Jakarta, dan Jawa Barat. Infrastruktur ini menjadi bagian integral dari sistem penyediaan air baku Bendungan Karian.
Proyek ini dirancang untuk menyalurkan air dari Karian ke Serpong yang melayani hampir dua juta jiwa, setara dengan 360 ribu sambungan rumah. Selain itu, proyek ini juga mendukung sektor industri dan UMKM di kawasan metropolitan.
Rincian Penyediaan Air Baku
Direktur Utama Waskita Karya, Muhammad Hanugroho, menyampaikan bahwa KSCS akan mengalirkan air ke Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang, dan Kabupaten Bogor. Proyek ini memastikan ketersediaan air bersih yang merata bagi masyarakat di tiga provinsi.
Secara spesifik, proyek menyediakan air baku sebesar 9,5 meter kubik per detik untuk Banten, 3,45 meter kubik per detik untuk DKI Jakarta, dan 0,95 meter kubik per detik untuk Jawa Barat. Keberadaan KSCS diharapkan membuat masyarakat lebih mudah mengakses air bersih setiap hari.
Penguatan Ketahanan Air Nasional
Menurut Oho, proyek KSCS bukan sekadar konstruksi, tetapi juga meningkatkan taraf hidup, kesehatan, dan sanitasi masyarakat. Pembangunan sistem ini menjadi wujud nyata peran Waskita Karya dalam mendukung program pemerintah di sektor Sumber Daya Air (SDA).
Proyek ini juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) pada sektor air bersih dan sanitasi. KSCS diharapkan menjadi bagian penting dalam memperkuat ketahanan air nasional dan keberlanjutan lingkungan.
Prioritas Proyek dengan Dampak Multiplikatif
Hanugroho menegaskan bahwa Waskita Karya menempatkan proyek yang memiliki multiplier effect sebagai prioritas utama. Perusahaan fokus pada pembangunan infrastruktur yang mampu mendorong kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Ke depan, Waskita Karya berkomitmen untuk terus berperan dalam pembangunan infrastruktur strategis nasional. Setiap proyek yang dikerjakan diharapkan tidak hanya menyelesaikan kebutuhan fisik, tetapi juga memberi dampak positif jangka panjang bagi masyarakat dan industri.
Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Perpanjangan PPN DTP hingga 2027 Diprediksi Dongkrak Pasokan Rumah dan Investasi Properti
- Selasa, 28 Oktober 2025
IEU-CEPA Diharapkan Dorong Ekspor Indonesia ke Uni Eropa Mulai Semester II/2026
- Selasa, 28 Oktober 2025
Harga Minyak Dunia Melemah Oktober 2025, OPEC dan Geopolitik Jadi Faktor Utama
- Selasa, 28 Oktober 2025
Berita Lainnya
Jadwal Kapal Pelni Jakarta-Makassar 29 Oktober–19 November 2025, Cek Tanggal dan Kapalnya!
- Selasa, 28 Oktober 2025
Progres Tol Lingkar Pekanbaru Capai 62 Persen, Hutama Karya Pacu Penyelesaian 2026
- Selasa, 28 Oktober 2025
PT PP Mantapkan Langkah Hijau Menuju Konstruksi Berkelanjutan dan Efisiensi Energi Nasional
- Selasa, 28 Oktober 2025
Jasa Marga Pastikan Perbaikan Tol JORR Demi Keamanan dan Kenyamanan Pengguna
- Selasa, 28 Oktober 2025












