Senin, 27 Oktober 2025

Harga Emas Antam Naik Rp6.000, Buyback Stabil Investor Untung

Harga Emas Antam Naik Rp6.000, Buyback Stabil Investor Untung
Harga Emas Antam Naik Rp6.000, Buyback Stabil Investor Untung

JAKARTA - Senin, 13 Oktober 2025, harga emas batangan bersertifikat Antam mengalami kenaikan Rp6.000 per gram. Harga terbaru tercatat Rp2.305.000 per gram, naik dari Rp2.299.000 per gram sebelumnya.

Begitu pula harga buyback emas Antam yang ditetapkan oleh Logam Mulia naik Rp7.000 per gram. Saat ini harga buyback mencapai Rp2.154.000 per gram, sehingga selisih harga dengan jual baru sebesar Rp151.000 per gram.

Antam menetapkan dua harga emas berbeda: harga beli baru dan harga buyback. Investor yang ingin membeli atau menjual emas perlu memahami perbedaan ini untuk memaksimalkan potensi keuntungan.

Baca Juga

Update Harga Emas Pegadaian Galeri24 dan UBS Hari Ini 1 Gram Rp2.443.000

Buyback Emas dan Strategi Investasi

Harga buyback berlaku saat investor menjual emas ke gerai Logam Mulia. Kenaikan harga buyback memberikan indikasi bahwa nilai emas terus bertumbuh, meski investor menahan logamnya untuk jangka panjang.

Dengan memahami selisih harga jual dan buyback, investor dapat menghitung potensi untung atau rugi sebelum melakukan transaksi. Kenaikan buyback sebesar Rp7.000 per gram hari ini menunjukkan stabilitas permintaan di pasar emas fisik.

Ilustrasi Potensi Keuntungan Emas

Investor yang membeli emas Antam beberapa bulan lalu dapat melihat potensi keuntungan yang signifikan. Misalnya, membeli emas pada 13 Juli 2024 seharga Rp1.400.000 per gram kini menghasilkan keuntungan 53,86%.

Jika dibeli pada 13 Januari 2025 dengan harga Rp1.568.000 per gram, potensi untung saat ini tercatat 37,37%. Bahkan pembelian emas sejak Oktober 2024 dengan harga Rp1.495.000 per gram menghasilkan keuntungan 44,08% hingga hari ini.

Kalkulasi ini menunjukkan bahwa emas Antam menjadi instrumen investasi yang menguntungkan dalam jangka menengah hingga panjang. Investor jangka panjang cenderung menikmati kenaikan harga meski fluktuasi jangka pendek tetap ada.

Tips Memaksimalkan Investasi Emas

Bagi yang serius ingin berinvestasi, penting untuk memperhatikan harga beli dan buyback Antam. Strategi beli pada harga rendah dan jual saat harga naik adalah metode yang umum dilakukan untuk memaksimalkan keuntungan.

Selain itu, investor sebaiknya mencermati tren pasar global dan faktor eksternal yang memengaruhi harga emas. Stabilitas harga emas dan buyback hari ini menunjukkan pasar menunggu sentimen baru sebelum bergerak lebih signifikan.

Perlu diingat bahwa fluktuasi harian biasanya lebih kecil dibandingkan tren bulanan atau tahunan. Oleh sebab itu, emas Antam tetap menjadi pilihan aman sebagai aset lindung nilai bagi masyarakat dan investor.

Harga emas Antam naik Rp6.000 per gram hari ini, sementara buyback naik Rp7.000 per gram. Stabilitas harga ini memberikan peluang bagi investor untuk merencanakan strategi jual-beli dengan lebih baik.

Dengan memahami harga jual dan buyback, serta melihat potensi keuntungan dari beberapa periode pembelian, investor bisa menilai kapan waktu yang tepat untuk bertransaksi. Emas Antam tetap menjadi aset investasi yang menarik di tengah fluktuasi ekonomi.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Belanja Online Saat Gajian: Raih Promo dan Diskon Hingga Rp700 Ribu

Belanja Online Saat Gajian: Raih Promo dan Diskon Hingga Rp700 Ribu

Tarik Tunai Tanpa Kartu Jadi Mudah dengan BRImo di Sanggau

Tarik Tunai Tanpa Kartu Jadi Mudah dengan BRImo di Sanggau

OJK Dorong Literasi Asuransi Untuk Masyarakat Sulawesi Selatan dan Sulbar

OJK Dorong Literasi Asuransi Untuk Masyarakat Sulawesi Selatan dan Sulbar

Manfaat Aktivasi SPayLater Bayar QRIS Dapatkan Bonus Voucher Rp500 Ribu

Manfaat Aktivasi SPayLater Bayar QRIS Dapatkan Bonus Voucher Rp500 Ribu

Intip 5 Saham Christopher Tjia di Bursa Efek Indonesia dan Profil Bisnisnya

Intip 5 Saham Christopher Tjia di Bursa Efek Indonesia dan Profil Bisnisnya