JAKARTA - Pergerakan harga perak di pasar logam mulia Indonesia pada Selasa, 28 Oktober 2025, kembali menunjukkan sinyal positif. Setelah sempat stagnan pada awal pekan, kini harga perak murni berhasil menembus level Rp27.100 per gram, naik tipis dari posisi kemarin di Rp26.800 per gram.
Kenaikan ini menandakan pasar logam mulia mulai menemukan momentumnya kembali setelah beberapa hari tertekan oleh fluktuasi dolar Amerika Serikat. Tren penguatan harga juga selaras dengan kenaikan harga silver spot dunia yang kini menembus USD 29,87 per troy ounce.
Harga Perak Domestik Bergerak Positif di Akhir Oktober 2025
Peningkatan harga perak di dalam negeri pada Selasa pagi menjadi sinyal bahwa minat terhadap logam ini terus tumbuh. Berdasarkan data perdagangan logam mulia terkini, hampir seluruh kategori perak mencatatkan kenaikan kecil namun konsisten.
Perak murni kadar 999 kini dijual Rp27.100 per gram, naik Rp300 dari hari sebelumnya. Sementara itu, perak Antam juga menguat Rp200 ke level Rp27.200 per gram.
Berikut tabel lengkap update harga perak hari ini, 28 Oktober 2025:
| Jenis / Kadar | Berat | Harga (Rp) | Perubahan |
|---|---|---|---|
| Perak Murni 999 | 1 gram | 27.100 | ???? +300 |
| Perak Murni 999 | 10 gram | 271.000 | ???? +3.000 |
| Perak Murni 999 | 100 gram | 2.700.000 | ???? +20.000 |
| Perak Murni 999 | 1 kg | 27.000.000 | ???? +200.000 |
| Perak Antam | 1 gram | 27.200 | ???? +200 |
| Perak Antam | 10 gram | 272.000 | ???? +2.000 |
| Perak 925 (Sterling) | 1 gram | 25.300 | ? Stabil |
Stabilitas harga di kategori perak 925 atau sterling silver menunjukkan bahwa permintaan pasar lebih banyak bergerak pada logam kadar tinggi. Kondisi ini juga menggambarkan bahwa investor lebih fokus pada produk investasi murni seperti perak 999 dan Antam.
Pengaruh Global: Dolar Melemah dan Permintaan Industri Naik
Kenaikan harga perak dunia tidak terlepas dari kombinasi beberapa faktor ekonomi global. Salah satunya adalah pelemahan indeks dolar AS yang memicu minat investor terhadap aset lindung nilai seperti logam mulia.
Harga silver spot dunia kini berada di USD 29,87 per ounce, naik 0,4% dibandingkan sehari sebelumnya. Selain pelemahan dolar, kenaikan juga dipicu oleh meningkatnya permintaan dari sektor industri baterai dan semikonduktor.
Berkurangnya tekanan inflasi dan sinyal penurunan suku bunga global turut memperkuat daya tarik perak di pasar internasional. Jika tren ini terus berlanjut, analis memperkirakan harga perak dunia dapat menembus USD 30 per ounce dalam waktu dekat.
Grafik Harga Perak 10 Tahun: Tren Bullish yang Konsisten
Dalam rentang satu dekade terakhir, pergerakan harga perak menunjukkan tren kenaikan yang cukup stabil. Beberapa periode mencatat lonjakan signifikan, terutama pada masa pandemi global tahun 2020 ketika harga perak naik hingga 40%.
Pada periode 2024–2025, kenaikan kembali terlihat seiring meningkatnya permintaan dari sektor kendaraan listrik dan industri chip semikonduktor. Tren ini memperkuat pandangan bahwa perak kini tidak hanya menjadi komoditas investasi, tetapi juga bahan strategis bagi industri modern.
Secara teknikal, grafik harga perak saat ini membentuk pola bullish konsolidatif, dengan potensi kenaikan menuju kisaran Rp27.500 hingga Rp28.000 per gram dalam jangka menengah. Pola ini dianggap sehat karena kenaikan berlangsung bertahap, bukan lonjakan sesaat.
Harga Perak Antam Hari Ini Naik Serempak di Semua Ukuran
Produk logam mulia Antam tetap menjadi acuan utama bagi investor perak di Indonesia. Harga perak Antam hari ini, 28 Oktober 2025, terpantau naik di semua ukuran, menandakan permintaan pasar ritel masih kuat.
Berikut harga perak Antam terbaru:
| Berat (gram) | Harga (Rp) | Keterangan |
|---|---|---|
| 1 gram | 27.200 | Naik |
| 10 gram | 272.000 | Naik |
| 100 gram | 2.710.000 | Naik |
| 500 gram | 13.450.000 | Naik |
| 1.000 gram (1 kg) | 26.950.000 | Naik Tipis |
Harga perak Antam cenderung mengikuti tren harga internasional serta dipengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Ketika kurs dolar melemah, harga perak dalam rupiah biasanya akan naik karena peningkatan nilai aset riil.
Prediksi dan Prospek Harga Perak Hingga Akhir Oktober 2025
Berdasarkan analisis pasar, harga perak masih berpotensi menguat hingga akhir Oktober 2025. Beberapa analis memperkirakan level tertinggi berikutnya berada di kisaran Rp27.500 hingga Rp28.000 per gram.
Faktor utama yang mendukung penguatan ini adalah meningkatnya kebutuhan industri, terutama di bidang energi terbarukan, kendaraan listrik, dan panel surya. Selain itu, kekhawatiran geopolitik yang masih berlangsung membuat investor global beralih dari saham ke logam mulia.
Di sisi lain, investor ritel juga mulai melirik perak karena harganya yang lebih terjangkau dibandingkan emas. Diversifikasi portofolio dengan logam mulia berisiko rendah seperti perak kini menjadi strategi populer di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Meski begitu, penguatan tajam dolar AS masih bisa menekan harga perak dalam jangka pendek. Oleh sebab itu, pelaku pasar disarankan untuk tetap memantau sentimen global dan kebijakan moneter dari negara-negara utama.
Perbandingan Harga Perak dan Emas Hari Ini
Rasio harga antara emas dan perak (gold-to-silver ratio) menjadi indikator penting dalam analisis pasar logam mulia. Hari ini, rasio tersebut turun ke level 1:90, menandakan bahwa perak mulai mengejar performa emas dalam hal pertumbuhan harga.
Berikut perbandingan harga perak dan emas hari ini, 28 Oktober 2025:
| Logam | Harga per Gram (Rp) | Rasio Harga |
|---|---|---|
| Emas 24 Karat | 2.450.000 | — |
| Perak 999 | 27.100 | 1 : 90 |
| Perak 925 | 25.300 | 1 : 96 |
Turunnya rasio ini menandakan adanya peluang bagi investor untuk memperoleh imbal hasil lebih tinggi dari perak. Jika tren ini berlanjut, perak bisa menjadi alternatif investasi yang semakin populer di pasar logam mulia.
Momentum Positif bagi Investor Perak
Secara keseluruhan, harga perak hari ini, 28 Oktober 2025, menunjukkan penguatan konsisten di tengah dinamika pasar global. Dengan harga perak murni mencapai Rp27.100 per gram dan perak Antam naik ke Rp27.200 per gram, tren positif ini memberi sinyal kuat bagi pelaku investasi.
Permintaan industri yang tinggi dan pelemahan dolar menjadi faktor utama pendorong harga. Dengan tren bullish yang terus berlanjut, akhir Oktober 2025 bisa menjadi momentum tepat untuk membeli atau menambah portofolio perak sebelum harga kembali melesat di bulan berikutnya.